Senin, 31 Mei 2010

Mayhem

All about us, all about us, lho ko malah nyanyi lagunya tatu hehe. Sekarang temanya adalah tentang mayhem, grup band black metal yang paling kontroversional pada tahun 80-90an karena keterlibatan atas kasus pembunuhan dan pembakaran beberapa gereja di norwegia. Berikut ini personil yang penuh dengan kontroversi.


Yang pertama adalah Varg Vikernes atau lebih dikenal dengan nama Count Grishnach, dia adalah bassis Mayhem. Ini adalah salah satu personil mayhem yang paling kontroversional, karena terlibat dalam pembantuan dalam bunuh diri, pembunuhan, serta pembakaran gereja di norwegia.
Salah satu korban pembunuhannya adalah Euronymous (Øystein Aarseth) salah satu personil Mayhem. Varg Vikernes membunuh Euronymous di apartemennya, polisi sempat terkecoh karena pembunuhan yang dilakukan begitu terencana dan memiliki alibi yang kuat.
Karena kasus pembunuhan dan tuduhan pembakaran gereja Fantoft di dekat Bergen yang dilakukannya, Varg Vikernes di jatuhi hukuman 21 tahun penjara. Bahkan saat dia ditahan polisi menemukan 100 kg bahan peledak yang ingin digunakan untuk meledakkan katedral Nidaros, gereja paling penting di Norwegia.
Ia saat ini ditahan di penjara Tromsø di Norwegia. Selama di penjara ia merekam dua album Dauði Baldrs dan Hliðskjálf.
Vikernes adalah penggemar buku The Lord of the Rings dan mengambil nama bandnya Burzum dari kutipan buku itu "Ash nazg durbatulúk, ash nazg gimbatul,ash nazg thrakatulûk agh burzum-ishi krimpatul" ("One Ring to rule them all, One Ring to find them, One Ring to bring them all and in the Darkness bind them").

Selanjutnya, Dead (sebelah kiri). Sesuai namanya, Dead memiliki sifat melankolis dan menggemari tema-tema kematian, pembusukan, dan kegelapan. Bahkan Euronymous (Øystein Aarseth), yang tidak menyukainya, khawatir akan kesehatan jiwanya. Walaupun demikian Dead memiliki banyak teman dalam dunia black metal, walaupun dianggap sedikit naif.

Pada bulan April 1991, setelah melakukan rekaman album pertamanya De Mysteriis Dom Sathanas, Dead mati bunuh diri dalam usia 22 tahun dengan tembakan di kepala dan luka-luka di pergelangan tangan, disebabkan oleh pisau berburu yang baru ia beli hari itu. Ia bunuh diri di rumah yang ia sewa bersama anggota-anggota Mayhem lainnya di Kråkstad, dan meninggalkan pesan "Excuse all the blood, Cheers" walaupun anggota-anggota Mayhem lain mengatakan isinya lebih panjang, termasuk "the knife was too dull to finish the job so I had to use the shotgun". Euronymous adalah yang pertama menemukan jenazahnya, dan ia mengambil beberapa foto yang kemudian digunakan sebagai sampul album bootleg Dawn of the Black Hearts (foto disebelah kanan).
Oh ya, Peluru yang ia gunakan dikirim oleh seorang musisi dari Bergen, Norwegia bernama Kristian Vikernes (atau Varg Vikernes, Count Grishnackh; ex Old Funeral, satu-satunya anggota band black metal Burzum, yang kemudian membunuh Euronymous)

Selanjutnya, Hellhammer yang mengumbar kontroversi karena komentar-komentarnya yang bersifat rasis.
Hellhammer berkata, "I'll put it this way, we don't like black people here. Black metal is for white people. … I'm pretty convinced that there are differences between races as well as everything else. I think that like animals, some races are more…you know, like a cat is much more intelligent than a bird or a cow, or even a dog, and I think that's also the case with different races."
Artinya, ga begitu tau nih. hhe


Nah yang terakhir Euronymous (Øystein Aarseth), dia itu teman baiknya Dead, formasi Dead dengan Euronymous menjadi terkenal. Setelah beberapa pertunjukan di Norwegia dan Jerman (di mana Live in Leipzig direkam), Mayhem mulai merekam album mereka yang pertama, De Mysteriis Dom Sathanas.
Menurut Hellhammer, saat Dead mati bunuh diri Euronymous mengambil beberapa potongan otak Dead dan membuat sop, dicampur dengan daging, sayuran, dan merica. "He'd always said he wanted to eat flesh, so he figured this was an easy way." Euronymous juga mengaku membuat kalung dari beberapa serpihan tengkorak Dead, dan mengirimnya ke beberapa musisi, misalnya band black metal Swedia Marduk.
Pada 10 Agustus 1993, Grishnackh pergi dari Bergen ke apartemen Euronymous di Oslo bersama Blackthorn (Snorre Westvold, dari band Thorns). Dalam perjalanan selama 7 jam itu, Varg Vikernes mampir ke rumah beberapa teman, menciptakan alibi dengan menyewa video atas nama mereka. Sampai di rumah Euronymous, Grishnackh menusuk Euronymous dengan pisau. Menurut otopsi Euronymous ditusuk 23 kali, 2 di kepala, 5 di leher, dan 16 di punggung. Walaupun demikian, Vikernes mengaku Euronymous jatuh di atas pecahan-pecahan kaca dari sebuah lampu yang jatuh ketika mereka berkelahi. Hal ini, menurutnya, menyebabkan luka-luka tusukan di tubuhnya.


0 komentar: